Pertama kali lihat teater secara
langsung adalah sesuatu hal yang menakjubkan. Karena biasanya aku melihatnya di
layar kaca. Pertunjukan pertama adalah Monolog. Dimana hanya ada satu orang
yang memerankan beberapa karakter. Satu orang memerankan beberapa karakter yang
berbeda, bukankah itu sulit dilakukan jika memang tak mempunyai keahlian. Dari
karakter yang sedih, marah, cemas, gelisah, senang dapat dipraktikan dengan
bagus. Aktor itu dapat mengemas ceritnya dengan apik. Mungkin ada sedikit yang
tak kumengerti tentang berjalannya mologok itu, karena menurutku ada beberapa
karakter yang seharusnya berubah karakter satu kekarakter satunya tak mempunyai
cukup jeda yang baik, nah hak ini yang membuatku bingung untuk menebak cerita
apa yang akan dilakukan selanjutnya atau
bahkan ada cerita yang tak berkesinambungan. Atau memaksakan karakter yang
dilakoni si aktor. Entahlah apa memang pendapatku mengenai teater benar atau
tidak.
Selain ada teater yang kulihat juga
ada kejadian yang menarik malam ini. Baru aku sadari kalau itu memang ciri
khas. Haha, saat kuingat-ingat memang benar itu cirikhas. Bagaimana ada sebuah
cirikhas yang menurutku cirikhasnya aneh. Yah mungkin saja juga karena menolak tren
masa kini, dan membuat ciri khas yang selucu itu. mungkin tak ada lagi yang
seperti itu.
Malam semakin malam, bulan tak
menampakkan wajahnya. Namun rapat tak kunjung dimulai. Aku dan teman-teman
menunggu didalam ruangan yanng cukup luas ini. Tunggu dan menunggu, jika tak
ada kegiatan yang dilakukan menunggu adalah suatu bentuk sedikit membosankan.
Lain lagi jika menunggu dengan melakukan hal-hal yang menarik atau semacamnya,
pasti tak akan merasa bosan. Yah tak apalah sekal-kali atau mungkin bahkan berkali-kali menunggu
untuk belajar sabar, diambil hikmahnya saja.
Sudah pukul 00.00 WIB masih juga
belum dimulai. Jelas sekali ini pasti dimulai besoknya. Dan kegiatan yang
menunggu ini tidaklah sia-sia, meski rapatnya molor tapi setidaknya memang ada
rapat. Masih beruntung ini, karena banyak yang menunggu akan sesuatu hal namun
hal yang ditunggu itu tak terjadi. Bukankah itu penantian yang sia-sia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar