Rabu, 21 Mei 2014

Penantian



Pertama kali lihat teater secara langsung adalah sesuatu hal yang menakjubkan. Karena biasanya aku melihatnya di layar kaca. Pertunjukan pertama adalah Monolog. Dimana hanya ada satu orang yang memerankan beberapa karakter. Satu orang memerankan beberapa karakter yang berbeda, bukankah itu sulit dilakukan jika memang tak mempunyai keahlian. Dari karakter yang sedih, marah, cemas, gelisah, senang dapat dipraktikan dengan bagus. Aktor itu dapat mengemas ceritnya dengan apik. Mungkin ada sedikit yang tak kumengerti tentang berjalannya mologok itu, karena menurutku ada beberapa karakter yang seharusnya berubah karakter satu kekarakter satunya tak mempunyai cukup jeda yang baik, nah hak ini yang membuatku bingung untuk menebak cerita apa yang akan dilakukan  selanjutnya atau bahkan ada cerita yang tak berkesinambungan. Atau memaksakan karakter yang dilakoni si aktor. Entahlah apa memang pendapatku mengenai teater benar atau tidak.

Selain ada teater yang kulihat juga ada kejadian yang menarik malam ini. Baru aku sadari kalau itu memang ciri khas. Haha, saat kuingat-ingat memang benar itu cirikhas. Bagaimana ada sebuah cirikhas yang menurutku cirikhasnya aneh. Yah mungkin saja juga karena menolak tren masa kini, dan membuat ciri khas yang selucu itu. mungkin tak ada lagi yang seperti itu.
Malam semakin malam, bulan tak menampakkan wajahnya. Namun rapat tak kunjung dimulai. Aku dan teman-teman menunggu didalam ruangan yanng cukup luas ini. Tunggu dan menunggu, jika tak ada kegiatan yang dilakukan menunggu adalah suatu bentuk sedikit membosankan. Lain lagi jika menunggu dengan melakukan hal-hal yang menarik atau semacamnya, pasti tak akan merasa bosan. Yah tak apalah sekal-kali  atau mungkin bahkan berkali-kali menunggu untuk belajar sabar, diambil hikmahnya saja.
Sudah pukul 00.00 WIB masih juga belum dimulai. Jelas sekali ini pasti dimulai besoknya. Dan kegiatan yang menunggu ini tidaklah sia-sia, meski rapatnya molor tapi setidaknya memang ada rapat. Masih beruntung ini, karena banyak yang menunggu akan sesuatu hal namun hal yang ditunggu itu tak terjadi. Bukankah itu penantian yang sia-sia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar