Kamis yang sibuk. Bukan sibuk karena
kuliah, bukan juga sibuk karena suatu kegiatan namun ini sibuk bolak-balik
kesana kemarai entah kemana tujuannya. Yang ingin kuocehkan hari ini adalah
tentang kuliahku. Hari ini aku ada tiga matakuliah (matkul) yah dari seminggu
aku kuliah hanya hari ini yang paling banyak matakuliahnya. Jam kuliah pertama
adalah jam 10.40 WIB, aku datang kekampus dengan temanku sekelas. Yah dari
semester awal kami selalu berangkat bersama. Berangkat dengan senang gembira.
Setelah sampai dikampus, aku ke kelas tempat matkul pertama berlangsung. Dari
depan kelas tampak sepi, aku berfikir apa aku telat? Soalnya aku berangkat juga
dengan waktu yang pas dengan masuknya matkulku. Jalanku kupercepat, dalam hati
berdoa jangan sampai telat.. jangan.. Dan
kubuka pintu itu, kosong tak ada satu orangpun didalam ruangan itu. kemana orang-orang pergi? Apa kelas sudah
dibubarkan? Pikirku dalam hati. “Yang lain mana yan?” tanya temanku sebut
saja ximo
, “ndak tau mo, eh coba tanya si sam”, “aku mana tau nomornya”, “walah
trus gimana?” aku bingung. “kita ke TU aja yan tanya” ajak ximo. Setelah kami
tanyakan ternyata dosennya memang ndak hadir.
Bertepatan ndak ada kuliah di jam
pertama, aku mengajak ximo pergi mencari peristiwa untuk liputan. Bertepatan
dengan adanya seminar, aku meliput seminar itu. setelah liputan aku mengajak
ximo balik ke kos. “balik aja mo, lagian nanti juga masih lama matkulnya pak
AAF kan pak AH juga ndak ngisi”, dijawab anggukan oleh ximo. Kamipun balik ke
kos. Motorku parkir didalam kos karena diluar panas, kemudian aku ganti baju
agar tidak gerah. Baru kucopt baju ada sms ..Yan,
ada pak AH kamu gak kesini ta?.. kemudian ku balas ...loh iyo ta, jangan bohong kamu... dibalas ...iyo yan, sumpah aku ndak bohong... aku tidak langsung percaya
sms itu karena yang sms itu biasanya bohongi aku. Tak lama ximo sms aku ...yan ada pak AH aku ke kosmu sekrang
yah... baru saja kubuka baju langsung ku pakai lagi. Motor yang juga baru
kumasukkan kukeluarkan lagi. “Kata bapak itu pertemuan kemarin bilang kalau
pertemuan besok bapaknya ndak ngisi, walah piye to” gerutu. Kugas motorku
dengan kencang agar cepat sampai di kampus. Teman-teman sekelas yang lain pada
berkumpul di depan TU. “Udah absen kalian?” tanya ximo pada yang lain. “udah,
kemana aja mbk?” tanya salah satu dari mereka. “trus bapaknya dimana sekarang?”
tanyaku “di TU”. Aku dan ximo masuk ke TU. Berharap bisa absen di matkul bapak
itu. Bapak itu terlihat sibuk dengan tugas yang diberikannya pada mahasiswanya.
“pak boleh absen?” tanyaku “sekarang sudah jam berapa?” tanya balik pak AH.
Kami berdua diam. “kemarin kesepakatannya apa?” tanyanya lagi kami tetap diam.
“kalau sudah lewat 15 menit dianggap tidak mengikuti matkul saya” jelasnya.
“terus sekarang sudah jam berapa?” tanyanya lagi “jam satu lewat 20 menit pak”
jawab ku dengan suara lemah. “jadi kesimpulannya?”, “ndak boleh absen pak”
jawab ximo. “boleh absen kalau mengumpulkan tugas” tambahnya. Aku berpikir dala
hati, gimana mau ngumpulin tugas lah wong semua tugas udah dikumpulin. kemudian
kami keluar dari ruangan itu. “trus gimana mo?”, “ya udah yan, nggak papa toh
cuma sekali kan”. Kami ketemu komting matkul ketiga, “Al, pak AAF ada kah?”
tanyaku “gak ada” jawabnya. “jadi nanti gak ada kuliah?” sahut ximo, dan
dijawab anggukan oleh AL. “ya udah yan pulang aja yuk, pusing pala ini disini
terus” ajak ximo. “iya”.
Kuantarkan ximo ke kos, dan aku juga
balik ke kos. Sampai dikos kumasukkan motor ke dalam kos. Berniat untuk mandi,
sudah bawa handuk dan baju ganti hendak mau masuk kamar mandi telponku
berdering. Aku berlari balik ke kamar. Terlihat nama kontak HDA memanggil.
“halo, ada apa DA?” “yan balik cepet ada
pak AAH” jawab suara ditelpon itu. “sumpah da? Kata al bapaknya ndak ada”. “ada yan, we ta cepet balik”. Dua kali
aku baru masukin motor trus ngluarin lagi. Tak sempat pakai sepatu ada sandal
nganggur langsung kupakai dan kutancap gas ke kos ximo. “XIMOO..., AYO
BERANGKAT”, “IYAAA YAAANNN” jawabnya. Kupacu motorku dengan kecepatan tinggi
berharap tidak telat lagi. Sampai di kampus, aku dan ximo berlari kearah kelas
matku pak AAH. Didalam kelas sudah ada pak AAH, tanpa basa-basi aku dan ximo
masuk kedalam kelas hanya dengan ucapan salam, dijawab tidaknya itu terserah
pendengar. Kami duduk di bangku belakang karena bangku depan sudah penuh
terisi. Nafa masih terengah-engah karena berlari tadi. Untung matkul ini bisa
masuk.
Itu sedikit ocehan tentang matkul hari
ini. Entahlah aku tak tau harus ngomong kesiapa. Mungkin dengan menulis
kejadian hari ini seperti ini, rasa jengkelku bisa berkurang. Yah meskipun ndak
banyak. Tapi cukup membantulah.
hahahah semoga tak terulang dan kita dapat A plus plusssssssss
BalasHapus