Pembohong! Sudah berapa kali ku
bohongi diriku sendiri? Aku sangat membenci kata itu. orang lain yang melakukan
hal itu saja aku marah. Tapi kenapa aku harus melakukannya, bohong. terlebih lagi pada diriku sendiri. Hal itu
sangat menyiksaku. Diam-diam aku menangis dalam hati, tak tau harus berbuat apa
lagi. Diriku yang sangat menyedihkan. Ingin kulupakan kejadian itu dengan
membaca buku, tidak. Itu tidak bisa. Malah aku semakin mengingatnya dan buku
yang kubacapun tak ada manfaatnya, isi dari bacaan yang kubaca tak tau
maknanya. Sial aku benar benci akan situasi seperti ini.
Kuputar lagu-lagu bergenre rock.
Berharap ku bisa melupakannya. Egois bukan? Yah aku juga menyadarinya kenapa
harus dilupakan dan alangkah baiknya jika
sudah sadar akan hal itu aku tak akan
melakukannya lagi.
Keluhan saja yang ditulis. Aku sampai
bosan dengan keluhan-keluhanku sendiri. Mungkin hanya ini saja yang bisa
kutulis atau membuat tulisan yang isinya keluhan mungkin lebih mudah bagiku
untuk saat ini. Aku berpikir lebih lega dengan menulis hal semacam ini. Jika
aku benar-benar frustasi dan bingung dengan diriku sendriri, telinga kututupi
dengan sepasang earphone. Kemudian memutar musik bergenre keras dengan volume
yang keras pula dan kututup mataku. Setelah merasa agak sedikit lega baru
kutuliskan dalam sebuah catatan atau katakanlah aku sedang membual sekarang.
Tidak banyak yang bisa kutulis, hanya
beberapa baris saja. Karena biasanya aku tidak menuliskannya secara
terang-terangan seperti ini, namun aku menuliskannya lewat sebuah cerita
diamana cerita itu mempunyai alur yang
cukup jelas menurutku dengan nama tokoh yang berbeda-beda. Dan cerita
itu menjadi koleksi pribadi.
bukan aku tunggu jandamu, tapi aku tunggu ceritamu.
BalasHapusxi xix xixi xixi
kalau gak ngerti ya udah!
-_- yaya tunggu saja
BalasHapusHmmm
BalasHapus