Rabu, 21 Mei 2014

Kekecawaan Itu Tak Kan Termaafkan



Sudah seminggu lamanya tak menulis lagi. Kenapa? Ada sesuatu hal saja yang dikerjakan. Apa segitu sibuknya, sampai tak ada waktu untuk menulis? Tidak juga, hanya tak mau ceritakan saja. Okay sudah cukup pertanyaanya, sekarang aku ingin mengoceh tentang kejadian hari ini yang menurutku sangat bermakna dan punya arti. ada dua hal yang menurutku perlu diocehkan disini. Yang pertama hari ini aku sudah membuat orang-orang yang sangat penting dalam hidupku kecewa.
Aku hanya bisa berkata maaf sudah membuat kecewa, maaf,, maaf,, dan maaf. Tak tau lagi apa yang harus ku ucap. Terlihat sekali diraut muka mereka kalau mereka kecewa terhadap keputusan yang aku pilih.
Yang kedua adalah berani membuat pilihan sendiri untuk kebaikan kedepan meski konsekuensinya itu membuat orang yang disekitar kita kecewa. Takutnya nanti kalau aku memilih pilihan B dan meninggalkan pilihan A yang masih aku jalani, trus pilihan B ini aku pilih dan aku tidak dapat mendapatkan hasil dan pilihan A jadi tertinggal dan tak jelas arahnya. Maka lebih baik aku meninggalkan pilihan B meski aku sudah mendapatkan kartu hijau untuk melanjutkan. Aku sadar akan kekuranganku pada pilihan B, maka dari itu aku sudahi saja. Kagum, yah ada juga yang kagum akan keputusanku itu, mereka kagum karena ada seorang anak yang jujur *atau saking polosnya* mengakui kelemahannya. Aku tak bangga dengan pujian itu,
Meski sudah banyak rintangan yang aku lalui untuk mendapat kartu hijau dari pilihan B, namun aku melepaskannya. Butuh banyak pertimbangan juga untuk memutuskan. Terimakasih atas bantuannya, maaf telah mengecewakan dan maaf telah menyia-nyiakan tenaga untuk membantuku. Mengerti apa tidak apa yang kutulis, pokoknya inti dari pelajaran hari ini adalah berani membuat pilihan yang menurut kita benar untuk kedepannya meski membuat orang kecewa, namu kalau bisa pilihan itu tak membuat orang kecewa. Itulah kesalahanku dalam hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar