Tepat pukul 14.00 WIB aku berangkat
ke sekret untuk bersiap melaksanakan tugas ke luar kota. Ku ketok pintu kayu
itu dengan suara yang cukup pelan, ada seorang yang menjawab kemudian kubuka
pintu itu, aku mengira kalau aku sudah terlambat ternayata aku mungkin datang
terlalu awal. Sambil menunggu teman-teman yang lain, aku pergi keluar dengan
temanku sebut saja dia Aji yah namanya memang Aji. Kami keluar untuk membeli
seuatu dengan menggunakan motor senior kami. Saat mau kembali ke sekret Aji
melihat jarum menunjukkan ke arah huruf E pada pojok bawah spedometer motor.
Dia tertawa sambil berkata “piye yan nek ra nutut? (gimana yan kalau ndak sampai?)”, “yo gak eruh ji. Pokok.e kudu
sampe (yah ndak tau ji, pokoknya harus
sampai)” jawabku. Tapi untungnya kami sampai disekret.
Hari
sudah semakin sore, matahari juga mulai berwarna merah. Kapan ini berangkatnya?
Apa nanti tidak terlalu malam? Tanyaku dalam hati. Tidak lama kemudian