Selasa, 22 April 2014

Belajar Didalam Sebuah Perjalanan

Tepat pukul 14.00 WIB aku berangkat ke sekret untuk bersiap melaksanakan tugas ke luar kota. Ku ketok pintu kayu itu dengan suara yang cukup pelan, ada seorang yang menjawab kemudian kubuka pintu itu, aku mengira kalau aku sudah terlambat ternayata aku mungkin datang terlalu awal. Sambil menunggu teman-teman yang lain, aku pergi keluar dengan temanku sebut saja dia Aji yah namanya memang Aji. Kami keluar untuk membeli seuatu dengan menggunakan motor senior kami. Saat mau kembali ke sekret Aji melihat jarum menunjukkan ke arah huruf E pada pojok bawah spedometer motor. Dia tertawa sambil berkata “piye yan nek ra nutut? (gimana yan kalau ndak sampai?)”, “yo gak eruh ji. Pokok.e kudu sampe (yah ndak tau ji, pokoknya harus sampai)” jawabku. Tapi untungnya kami sampai disekret.
                Hari sudah semakin sore, matahari juga mulai berwarna merah. Kapan ini berangkatnya? Apa nanti tidak terlalu malam? Tanyaku dalam hati. Tidak lama kemudian